Rabu, Desember 23, 2009

Mengapa Harus Ada Hari Ibu?


Jika Anda punya account Facebook, cobalah lihat sejenak. Jika kemarin Anda kebetulan membukanya, niscaya ribuan status yang ada di sana berisi tentang pujian, penghargaan, apresiasi, dan segala hal lainnya kepada seorang ibu. Begitu juga di surat kabar, televisi dan media-media lainnya juga sama membahas tentang kemuliaan seorang ibu. 22 Desember memang dinobatkan menjadi Hari Ibu—seperti yang kita ketahui.

Tidak ada yang salah dengan kemuliaan seorang Ibu. Islam, sejak keberadaannya dan sejak dibawa oleh Rasulullah, telah meletakkan posisi seorang ibu sangat tinggi. Ibu, ibu, ibu, baru kemudianlah seorang ayah, yang wajib dihormati oleh seorang anak, begitu hadist Rasulullah saw yang sudah terkenal. Pemuliaan kepada seorang ibu terjadi setiap waktu, bukan hanya satu hari saja.

Tentu jika sekarang ada Hari Ibu, maka ada sesauatu yang lain di sana. Hari Ibu adalah hari peringatan/ perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anaknya, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebas-tugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Dan Hari Ibu dilaksanakan di seluruh dunia dengan nama Mother’s Day dengan berbeda-beda tanggalnya.

Menurut Wikipedia, Peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret. Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.

Jadi di sini, Hari Ibu bisa jadi kedudukannya sama dengan Hari Valentine, April Mop, Tahun Baru Masehi, Hari Bumi dan hari-hari lainnya yang bermuara pada kepercayaan pagan Yunani. Merayakannya sama saja dengan mengakui adanya kebiasaan-kebiasaan ritual itu.

Mungkin ada pembenaran; yah, nggak apa-apalah, dalam satu hari, seorang ibu libur dulu dari tugas-tugas rutinnya. Ibnu Umar ra berkata, Sabda Rasulullah saw bersabda: "Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama-samaku dalam surga." Artinya, tidak ada berhenti atau cuti ketika sudah menjadi ibu—posisi yang sangat mulia dalam kehidupan. Adapun beban pekerjaan, bukankah Islam telah mengatur sedemikian rupa pendelegasian dengan suami hingga semua tugas dibagi rata antara suami dan istri?

Hadist di atas bukannya mengekang seorang perempuan atau seorang ibu. Kita tentu ingat bahwa Rasul juga membuka wilayah social untuk para muslimah ketika itu. Ada banyak kisah yang menceritakan keterlibatan para ummahat dalam dakwah Rasulullah, termasuk peperangan.

Lantas, dimanakah posisi lelaki? Mungkin satu hadist ini bisa menjadi petunjuk dari berbagai posisi lelaki dan perempuan dalam Islam, "Satu dinar yang kamu belanjakan ke jalan Allah, satu dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu belanjakan untuk kepentingan keluarga, yang paling besar pahalanya adalah yang kamu" belanjakan untuk kepentingan keluarga."(HR Muslim).

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (sa/berbagaisumber)

Rabu, Oktober 14, 2009

Padang berduka

Baru sempat saat ini saya posting kabar saya di padang.
sudah sejak tanggal 8 Oktober saya di sini, ditugaskan perusahaan tempat saya bekerja untuk recovery network.
Sebelum, sampai ke Padang, sempat pikiran dihinggapi rasa khawatir.
bismillah, ini tugas dalam hatiku.
Syukur alhadulillah, tidak semua titik kota dan pemukiman rusak dan hancur. Memang ada beberapa kabupaten yang parah. dan kebetulan saya ditugaskan di kota padang sebagai tempat posko kami sesekali keliling kota melihat keadaan.
informasi dari penduduk/orang setempat yang saya tanyakan bahwa di kabupaten Pariaman adalah yang paling parah terdampak gempa.
gedung-gedung pemerintahan juga banyak hancur... namun juga banyak yang masih utuh.

cletukan teman yg satu mobil dengan saya, wah ini pasti yang garap dulunya bukan Pemborong (baca-kontraktor), pasti dulunya yang garap Pembohong!
ketika menemukan sebuah gedung hancur namun gedung sebelahnya dengan ukuran yang sama tidak hancur.
dan Alhamdulillah, sampai hari ini saya lihat aktifitas di padang berjalan normal
kembali. jalan-jalan telah ramai dengan kendaraan namun sesekali masih terdengar bunyi sirine mobil ambulan atau polisi melintas mengirim bantuan ke tempat bencana.
Semoga Alloh memberikan ketabahan dan meninggikan derajat orang-orang yang tertimpa bencana ini, dan semoga diberikan kesabaran.Amiin

Selasa, September 15, 2009

Aufiya & Adibah



Aufiya & Adibah;
Baru satu minggu Adibah bisa tengkurap.
Kini, usianya 3,5 bulan. Alhamdulillah, senantiasa sehat wal afiyat.
Foto ini diambil Mamanya, saat Aufi ngajak ngobrol adiknya Adibah. Ntah mereka saling memahami masing-masing yang diomongin nggak ya?!
I love all of you full....

Rabu, September 02, 2009

Romadhon 1430H


Bulan Penuh rahmat, maghfiroh dimana pintu neraka ditutup rapat-rapat dan pintu surga dibuka lebar-lebar.
bagi siapa, tentu bagi hamba Alloh yang penuh keimanan dan kebahagiaan menyambutnya.
Alhamdulillah,...
Alloh telah mentakdirkan kami sekeluarga bertemu kembali dalam bulan suci ini.
penuh harapan dengan bulan suci.
tahun lalu, kami masih bertiga kini berempat dengan adiknya.
Mereka berdua (Aufi & Nanaf) buah hati kami selalu memberikan titik harapan di kehidupan dunia dan akhirat kami.
Aufi yang semakin pintar menerima ajakan dan pengajaran kami.
saat ini dia telah mengikuti pendidikan pra sekolahnya (informal schooling) dengan bergabung dengan ustadzah Eka dan guru privatnya Mbak Yayah.
Jazakumulloh khairan katsiraa.
Boleh kan kami berharap?
Semoga mereka berdua menjadi seorang hafidha. penghafal Alquran.
Amin
Harapan-harapan ini coba kita tanamkan kepada mereka berdua sejak dini.
Alloh,..
Engkau maha Mendengar Doa Hamba-Hamba Mu.
Kabulkan doa Kami. Amiin

Jumat, Juni 26, 2009

Alhamdulillah, Adiknya Aufi terlahir


Waktu itu, tepat tanggal 17 Mei 2009 (Jumadil awal 22, 1430 H) pukul 15:50wib.
adiknya Aufi terlahir, di Rumah Sakit Putri-Surabaya.
Alhamdulillah...
Alloh memberi kemudahan dalam proses persalinan tsb.
masuk rumah sakit pukul 15.00
dan ternyata sudah "pembukaan" 8. Subhanalloh.

Ya Alloh,...
Jadikanlah anak-anak dan keturunan kami menjadi ladang amal sholeh/sholehah dan amal jariyah untuk kedua orang tuanya.