Bagi rekan-rekan pembaca mungkin istilah MLM (Multi level marketing) tidak lah asing lagi.
Sebelumnya saya akan memaparkan tingkatan iman seseorang beberapa literatur mengkelompokkan dalam tiga kelompok:
1. kelompok pertama iman seorang budak; imannya seseorang dikarenakan ia takut akan siksa seorang hamba kepada Tuhannya dimana Alloh menciptakan Neraka bagi orang-orang yang ingkar dari keimanannya.
2. kelompok kedua iman seorang pedagang; imannya seseorang dikarenakan ia menginginkan pahala yang kelak dengan pahalanya ia kumpulkan sebanyak-banyaknya sehingga dengan pahalanya ia berharap surga-Nya akan dihadiahkan kepadanya sebagai balasannya.
3. kelompok ketiga iman seorang hamba yang berharap semata-mata mengharap ridho Tuhannya. inilah iman seorang hamba yang paripurna. Iman dengan tingkat keikhlasnya tak terukur. dia beramal didunia semata-mata berharap ridho dari Tuhannya. Iman yang demikian adalah iman para Nabi dan Rasul.
Khusus pembahasan kelompok keimanan kedua, saya akan bahas lebih detail;
dibanyak ayat Al Quran, banyak firman Alloh menjanjikan surga, kenikmatan-kenikmatan lain didalamnya. Untung dan rugi seorang hamba beriman (QS. al mukminuun 1) atau intinya "pancingan" kenikmatan-kenikmatan yang kekal itu Alloh janjikan untuk hambanya agar beriman dan beramal sesuai syariah yang diajarkan Rasulullah.
Diayat-ayat Al Quran lainnya, banyak kata menggunakan istilah perniagaan, perdagangan sebagai transaksi dunia akhirat dengan tujuan berhitung untung dan ruginya. Salah satu ayat adalah QS. Ash Shaff 10; "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?" yang ayat-ayat setelahnya Alloh sebutkan suatu perniagaan (baca: transaksi dengan Alloh) seperti apa yang menguntungkan.
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
12. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Memang, tingkatan keimanan afdolnya kelompok iman yang ketiga. Namun, dengan janji-janji Alloh dan "sentilan" Alloh dalam ayat diatas untuk berdagang dengan Alloh sudah selayaknya kita berlomba-lomba untuk mencari pahala tentu dengan akhirnya kita berharap ridho Alloh akan turun kepada kita. Amin
Kemudian, kira-kira selayaknya kita berhitung investasi dalam perniagaan dengan Alloh yang menurut penulis perlu dipertimbangkan untuk senantiasa diperhitungkan dengan tidak mengkesampingkan amal ibadah lainnya di luar ibadah wajib.Yaitu ibadah dengan pahala yang mengalir tanpa henti yaitu Amal Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh.
Mungkin sebagian orang berpendapat :
- Amal Jariyah untuk hanya untuk orang-orang tertentu (banyak harta)
- Ilmu yang bermanfaat untuk hanya orang-orang berilmu (orang alim)
- Doa anak sholeh; hanya doa anak sholeh kepada orang tuanya.
Konsep Multi Level Marketing adalah sponsor (up line) mendapatkan bonus secara tidak langsung akibat perputaran keuntungan yang diperoleh perusahaan oleh karena down line mereka bekerja dengan giatnya yang sebenarnya ia bekerja giat untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Ia bekerja dan mendapat keuntungan tanpa merasa bahwa sebagian keuntungan itu untuk up line yang juga membantu membesarkan dia (down line) dengan mengajak dan mengajarkannya dalam bisnis tsb sehingga ia mendapat royalti.
Penulis yakin ; seseorang yang memfasilitasi seorang beramal jariyah dengan menjadi panitia penarik amal jariyah atau aktif didalam lembaga sosial keagamaan, dia akan mendapatkan manfaat pahala dari sisi Alloh.
Seseorang yang memfasilitasi seorang anak fakir/miskin dengan tekad dan berusaha menjadi seorang hafidzalloh (penghafal Al Quran). dia akan dapat kecipratan pahalanya. dan ketika penghafal tsb mengajarkannya ke orang lain. pasti ia juga kecipratan pahala kebaikannya. melaluinya ia menjadi seorang hafidz dan guru, demikian seterusnya.
Maknanya; jangan anggap sepele,... ketika kita menjadi seorang fasilitator ummat dalam berlomba-lomba berbuat amal sholeh. bukan tidak mungkin karenanya kita sebenarnya menanamkan amal jariyah/deposito akhirat kita. Melalui aktifitas/fasilitas/media kita amal jariyah, ilmu manfaat orang disekitar kita menjadi berputar, melalui kita orang sekitar kita menjadi semangat beramal sholeh. Allohu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar